Sunday, February 8, 2015

Seri Paris #3 : Arc de Triomphe


Masih semangat nih jelajah Paris. Hari ini hari ketiga sekaligus terakhir jalan-jalan di Paris (huuu…). Kami  packing baju-bajukemudian cek-out setelah sarapan dan leyeh-leyeh di hotel. Hari ini kami bermaksud mengunjungi Arc de Triomphe, itu looo bangunan antik besar peninggalan Kaisar Napoleon yang ada di persimpangan jalan ujungnya Champ Elysees. Bangunan ini dibangun sebagai simbol kemenangan perang Prancis yang dijanjikan Napoleon, jadi didedikasikan buat prajurit yang telah susah payah berperang (atau menjajah?) di negara lain yang mana sangat mereka bangga-banggakan. Jadi kami ga berniat belanja-belanja ke jalan beken itu hanya pengen tau isi bangunan Arc de Triomphe kayak gimana. Sebenarnya alasan utamanya karena pengen liat ‘the winning path’nya Napoleon dari atas. Jalur ini memanjang mulai dari Arc de Triomphe, Champs Elysees, Obelisk truuus nyambung ke Louvre jadi dalam satu garis lurus. Kalo baca bukunya Hanum Rais 99 Cahaya di Langit Eropa pasti tau kalo garis ini sejajar juga dengan Ka’bah di Mekkah. Konon Napoleon menjadi seorang muallaf sepulang ekspedisi dari Mesir. Sedangkan kaki-tangannya memang seorang muslim. So….

Sesampai di seberang Arc (sebut aja gitu pendeknya), kami harus menyeberang lewat jalur underground dan keluar di bawah Arc. Tiket masuk sebesar 9 Euro kalo pengen masuk dan naik ke puncak bangunan. Kalo cuma sekedar foto-foto di bawah gratis kok. Anyway setelah beli tiket kami ga langsung naik ke atas tapi liat-liat dulu di area bawah. Banyak banget turis yang nongkrong, duduk-duduk santai di sini, adem sih. Dari jarak dekat Arc sangat megah mempesona. Terinspirasi dari arsitektur Roma, Prancis membangun banyak bangunan bergaya sama seperti Arc de Triomph ini di wilayah-wilayah kekuasaan mereka. Tapi di Paris ini sepertinya yang paling megah. Di dinding luar terukir nama-nama prajurit Napoleon plus ukiran-ukiran dengan detail rumit khas seniman Prancis.
 
Untuk sampai ke puncak ternyata tidak ada lift. Jadi kami harus naik lewat tangga memutar dan mendaki yang…bikin gempoorrr abis! Setelah istirahat dan minum sebentar di kursi dekat tangga (hampir semua orang sepertinya langsung bakal duduk di sini sehabis mendaki), kami masuk ke ruangan semacam museum. Di sana ada presentasi detail tiap bagian Arc, toko souvenir dan mesin koin souvenir yang harga per koinnya 2 Euro. Saya sih beli koin ini, soalnya naik ke atas butuh perjuangan. Jadi koin ini sebagai bukti saya berhasil naik ke atas Arc de Triomphe kan mesinnya cuma nangkring di lantai atas looo hehehe…. Setelah puas liat-liat di ruangan ini kami pun mendaki tangga lagi menuju ruang terbuka di puncak Arc. Di sini kami bisa melihat pemandangan kota Paris dari atas dan juga winning path-nya Napoleon. Puas deh… setelah menikmati pemandangan dari atas kami pun turun kembali ke bawah. Kami pulang kembali ke Holland nanti malam, hampir tengah malam tepatnya jadi kami masih punya waktu untuk jalan-jalan ke lokasi lain. Yang pasti tentu saja menyusuri sepanjang trotoar Champs Elysees dengan jajaran toko-tokonya. Kemudian kemana kami menghabiskan waktu hingga tengah malam nanti? Lanjut ke part 4 saja ya… Daag…

 

3 comments:

  1. Ahhh, foto-foto itu membuat aku ngiler saja. Andaikan aku punya harta yang cukup. Tak sulit untuk datang ke tempat seindah itu.

    Sayangnya, aku masih bukan apa2.

    ReplyDelete
  2. wah, jadi iri. dari dulu punya cita-cita pingin ke sini,
    pingin ke stadion nya psg jugak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Taun ini ada rencana main ke stadium sepakbola tp klub Inggris. Tunggu aja ceritanya di blog ini hehe...

      Delete