Ini adalah pameran yang bertemakan sangat
Islam. Penggagasnya tokoh-tokoh muslim di Eropa, yayasan-nya berbasis di
London, UK. Mereka menyelenggarakan
pameran di beberapa kota dan di Rotterdam, Belanda berlangsung dari bulan
September 2014 – Januari 2015. Lumayan lama juga ya. Di Rotterdam pameran ini
bertempat di kantor pos besar di jalan Coolsingel yang bangunannya antik. Tiket
masuk untuk dewasa 14 Euro/orang (um…lumayan mahal yah), kalo anak-anak dan
rombongan tentunya lebih murah. Sesuai judulnya, objek pameran ini adalah
penemuan-penemuan muslim dari abad-abad di mana ketika itu kekhalifahan Islam
sedang berjaya. Banyak
sekali ilmuwan-ilmuwan yang bermunculan dengan penemuan-penemuan yang sangat
bermanfaat bagi peradaban manusia hingga saat ini. Bila dijumlahkan penemuan
muslim itu ternyata mencapai ribuan! Hampir semua bidang ada : arsitektur,
teknologi, kesehatan, perairan, keuangan, astronomi, matematika dan lain-lain. Wajar
karena mereka berkarya dari tahun 700-an hingga sekitar 1600-an. Sebagian
penemuan mereka dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan Eropa dan sebagian lagi tak
terpublikasikan ke publik. Akibatnya jarang orang mengetahui apa saja sih
inventions dari muslim ini.
Showing posts with label Rotterdam. Show all posts
Showing posts with label Rotterdam. Show all posts
Monday, February 16, 2015
1001 Muslim Inventions
Saturday, January 10, 2015
Isi Rumah Kubus di Rotterdam
Sebelum baca
posting di bawah…saya mengucapkan selamat ganti tahun yaa…semoga kian sukses di
dunia dan akhirat…aamiin….
Di suatu Sabtu
iseng-iseng saya dan suami mendatangi Kubuswoningen yang terkenal di Rotterdam
(sebenernya saya yang penasaran dengan isi bangunan unik ini sih…). Kompleks apartemen ini dekat sekali dengan pasar
Blaak dan bangunan Markthal di centrum kota Rotterdam, dari apartemen kami
cukup berjalan kaki sekitar 15 menit sampai deh. Bikin penasaran karena kan
bentuknya bukan apartemen bentuk kubus biasa. Posisi
kubus bagian bawahnya adalah sisi tajamnya jadi miring-miring gitu hehe…
Apartemen ini didesain oleh arsitek Belanda Piet Blom pada tahun 1977…. Wow
ternyata sudah lama ya…. Sebagian besar sudah dihuni dan ada satu unit yang
dibuat jadi atraksi umum sama pemiliknya, menjadi satu-satunya “show cube” gitu
karena katanya beberapa pemilik merasa terganggu dengan banyaknya orang yang
berusaha mengintip isi apartemen mereka. Jadilah melalui “show cube” siapa aja
boleh melihat-lihat bagian dalam apartemen yang sudah dilengkapi perabot itu
dengan membayar karcis masuk 3 Euro/orang. Nanya sama yang jaga katanya sih harga
satu unit ada di kisaran 200.000 Euro. Sempet liat ada 2 unit dalam status for
sale. Tahun 2009 unit yang paling besar
dijadikan hostel yang dijalankan oleh Dutch Hostel bernama Stayokay.
Kalo kebetulan jalan-jalan ke Rotterdam, mampir deh :)
Sunday, August 31, 2014
Kralingse Bos – Rotterdam
Sudah lama rasanya off dari menulis
blog, maklum sibuk dengan pekerjaan yang cukup menyita waktu. Pertengahan Juli
sampai dengan akhir Juli liburan ke Maroko (posting-an menyusul deh…). Kemudian
kembali ke Holland langsung sibuk dengan pekerjaan. Jadilah cerita mengenai
Kralingse Bos harus tertunda padahal mengunjungi tempat ini sudah dari bulan
Juni…
Bagi yang suka jalan-jalan dengan
pemandangan alam yang serba hijau, Kralingse Bos bisa jadi pilihan tepat saat musim
liburan summer. Terletak agak di pinggir Rotterdam saya dan suami ke sana naik
Metro sampai ke stasiun Kralingse Zoom kemudian lanjut jalan kaki. Enaknya sih
naik sepeda. Areanya berupa hutan, padang rumput dan danau. Banyak orang kesana
untuk bersepeda dan berpiknik sambil ajak keluarga dan anjingnya jalan-jalan.
Di sana ada juga semacam penangkaran rusa, peternakan biri-biri, restoran
Indonesia Minang Kabau (non halal) dan kincir angin. Banyak juga yang berenang
atau berolahraga air di danau. Bebek dan angsa pun betah hidup di area
Kralingse Bos… Hmmm…pokonya kalau mau piknik ke Kralingse Bos aja deh…masuknya
pun gratis, yuuuk…
Tuesday, July 1, 2014
Kincir Angin di Kinderdijk, Belanda
Note. Artikel ini tadinya mau saya kirim ke salah satu blog yang isinya mengenai pengalaman para perempuan yang tinggal di berbagai belahan dunia. Dikarenakan tidak ada respons jadi saya posting di blog sendiri aja deh hehe...selamat membaca...
Dan kemudian terlihatlah jejeran windmills tua yang berjumlah 19 buah itu. Di tengah area rustic pedesaan yang kalau di musim semi dipenuhi bebungaan dan padang rumput nan hijau dengan langit biru cerah. Di antara kincir angin ada kanal yang membelah di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan dari boat. Huaa…bagus bangett… Area ini dijadikan salah satu world heritage oleh UNESCO lo…dan salah satu windmills dijadikan museum. Tapi kalau mau masuk ya harus bayar. Ada restoran dan toko souvenir juga. Rata-rata aktivitas pengunjung Kinderdijk adalah bersepeda, piknik, mancing atau sekedar jalan-jalan dan berfoto-ria hehe… Oya, kenapa di Belanda banyak windmills? Karena Belanda ada di dataran yang rendah banget, di bawah permukaan air laut. Jadi jaman dahulu windmills digunakan untuk memompa air supaya tanahnya tetap kering. Sekarang Belanda pakai teknologi yang canggih dan mereka membangun dam-dam untuk menahan air laut di Zeeland. Kalau dibayangin agak serem juga ya tinggal di sini hehe…
Kalau berkunjung ke Rotterdam, sempatkan ke sana
yaa… Makasih sudah membaca, dankjewel en tot ziens. Salaam…
Sekitar 16 km dari kota Rotterdam
tempat saya bermukim ada satu desa indah dengan banyak kincir angin bernama
Kinderdijk. Kalo turis biasanya berkunjung ke Zaandam Schans yang jaraknya
dekat ke Amsterdam untuk melihat jejeran kincir angin tua…nah, kalo kebetulan
cuma bisa mampir ke Rotterdam sempatkan jalan-jalan ke Kinderdijk yuk… Transportasi
kesana bisa dengan bus atau boat lumayan antik bernama “Nehalennia” yang
berangkat dari port dekat Erasmus Brug. Saya kesana pake boat ini soalnya lagi
ada diskon hehe…walaupun ujungnya agak menyesal. Kenapa? Karena di
Kinderdijk-nya cuma dikasih waktu sekitar 1.5 jam. Boat-nya pengen cepet-cepet
balik lagi ke Rotterdam…pff… Atraksi utamanya kalo pergi dengan boat emang
bukan cuma Kinderdijk sih, tapi juga view di kiri-kanan sepanjang sungai Nieuwe
Maas. Penumpang bisa dengerin audio yang
menjelaskan bangunan terkenal atau jembatan yang dilewati oleh kapal. Kita
bebas milih duduk di dek kapal atau di dalam. Ada restoran juga yang
menyediakan makanan dan minuman. O ya tiket pp kapal ini harganya 15 Euro /
orang dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam untuk menuju Kinderdijk. Beroperasi
selama bulan April-Oktober setiap hari pukul 12.00. Enaknya kesana kalau cuaca
sedang cerah pastinya. Berangkaat…
Sampai di Kinderdijk disambut
dengan deretan rumah-rumah yang rata-rata didekor dengan ‘lucunya’ sama sang
empu rumah. Ada yang menghias dengan banyak pot bunga, bangku taman atau
pernak-pernik khas Belanda. Hmm…pengen deh punya rumah kayak gini hehe… Untuk
ke area kincir anginnya kita harus jalan kaki sekitar 15-20 menit, enaknya sih
bawa sepeda ya.
Dan kemudian terlihatlah jejeran windmills tua yang berjumlah 19 buah itu. Di tengah area rustic pedesaan yang kalau di musim semi dipenuhi bebungaan dan padang rumput nan hijau dengan langit biru cerah. Di antara kincir angin ada kanal yang membelah di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan dari boat. Huaa…bagus bangett… Area ini dijadikan salah satu world heritage oleh UNESCO lo…dan salah satu windmills dijadikan museum. Tapi kalau mau masuk ya harus bayar. Ada restoran dan toko souvenir juga. Rata-rata aktivitas pengunjung Kinderdijk adalah bersepeda, piknik, mancing atau sekedar jalan-jalan dan berfoto-ria hehe… Oya, kenapa di Belanda banyak windmills? Karena Belanda ada di dataran yang rendah banget, di bawah permukaan air laut. Jadi jaman dahulu windmills digunakan untuk memompa air supaya tanahnya tetap kering. Sekarang Belanda pakai teknologi yang canggih dan mereka membangun dam-dam untuk menahan air laut di Zeeland. Kalau dibayangin agak serem juga ya tinggal di sini hehe…
Friday, January 31, 2014
Restaurant Safir
My first review of a dining place
in Holland finally posted today :p Well, I’m not a resto or food expert I’m
just telling how I experienced when I enjoy a meal in a resto. I forget the
date me and husband coming to Restaurant Safir for dinner but I remember a long
walk from central to south of Rotterdam passing Erasmus Bridge haha…
Safir is a fancy Moroccan restaurant.
They serve halal meat but wine also available. We ordered complete menu from
appetizer, main course and dessert. We got also Moroccan mint tea, olive and bread. As
a start we tasted kreeftsoep (lobster soup) and calamari salad. Brochettes amir
(beef) and brochettes de poulet (chicken) are our main course. Brochettes to me
as Indonesian is almost same as large-sized sate without peanut sauce. Brochettes
served with potato, rice and some veggies. Our dinner closed with delightful
desserts Tiramisu and Glace Safir (cream with strawberry sauce, pistachio
and vanilla). We also ordered refreshing orange juice. View other information
about Safir at www.safir.nl and don’t forget
to make reservation before you come.
Short Review :
- Location : Entrepothaven, Vijf Werelddelen 91, Rotterdam, Phone 010 4862318
- Service : We were served by one Moroccan lady and she served also all guests (around 3 or 4 tables at that time). She is friendly, and told me she likes also Indonesian cuisine. From time we ordered until the food served on our table was a bit too long, I guess they gave us chance to enjoy more the resto’s ambience but we were hungry haha...
- Ambience : Full of Moroccan decoration style from music, chairs, lamps and photos. When you entered the resto it’s a small lobby with tables and chairs, you have to go downstair. There you find the underground big space as the main dining room.
- Price : Our complete menu for 2 persons charged around 75 euro.
- Taste : Yumm…I like all their dishes. Delicious soup and calamari, well-cooked meat and delightful desserts. Oh, I’m full…
Friday, January 10, 2014
New Days in Holland
Haloo…maafkan kalau blog ini
sempat menghilang kemarin. Gara-gara kepingin ganti alamat blog tapi lupa buat
pengumuman. Dan suami malah lebih suka alamat sebelumnya…jadi balik lagi ke
nama ini deh hehe… Anyway, saya sejak tanggal 29 Desember 2013 menetap di Rotterdam,
Belanda. Perginya pake Malaysian Airlines dari KL jadi saya (sendirian) dari
Bandung pake AirAsia dulu dan menunggu flight ke Schiphol di KLIA. Belum ada
teman cuma ada keluarga suami. Sudah jalan-jalan di sekitaran apartemen di area
centrum Rotterdam dan tempat-tempat lain yang deket. Juga main ke kota lain
yaitu ke Den Haag dan Amsterdam. Sejauh ini kota fave yang mana ya…Den
Haag sepertinya. Kotanya ga crowded, bangunannya hampir semua antik, taman-taman
cantik, banyak resto Indonesia, dan ada kantor KBRI…tapi sayangnya ga sempet foto-foto di Den Haag :(
Perbedaan yang saya rasakan
sejauh ini adalah :
- Cuaca, sudah jelas dingin banget karena ini lagi winter. Untuk ukuran orang Indonesia sih untuk orang sini masih belum terlalu dingin untuk suhu 5-8 derajat celcius dan matahari masih bersinar. Sebentar lagi diperkirakan cuaca bersalju dan kalau suhu drop sampe minus beku lah saya hehe… Kalau di apartemen saya pake long john plus sweater (tapi kalo heater di ruangan bagus cukup pakaian biasa), kalau ke luar rumah plus celana jeans, parka/jaket, sarung tangan, shawl dan kadang earmuffs…ck ck ck…
- Bahasa, udah jelas lah di sini semua orang pake Bahasa Belanda. Untungnya mereka juga open dengan Bahasa Inggris dan hampir semua orang menguasai Bahasa ini. Untuk new comer seperti saya mendengar mereka bicara Bahasa Belanda lumayan bikin cengo karena cepat, sepertinya kosakata hasil kursus 5 bulan menguap dari kepala. Yang juga sulit adalah label-label produk di supermarket jarang ada yang berbahasa Inggris. Saya lumayan kerepotan untuk belanja bahan pangan.
- Makanan, tipikal orang sini makanan wajibnya roti dan makan besarnya pas makan malam. Sarapan roti dan kopi, makan siang juga roti plus susu ditambah sup. Kalau dinner baru komplit misalnya dengan kentang, daging, sayuran serta dessert. Tapi di supermarket asia banyak tersedia bahan makanan untuk orang Indonesia seperti beras, mie, sambal dan kerupuk. Petai pun saya pernah lihat haha…jangan kuatir untuk urusan makan di Belanda tetapi karena suami saya bule ya ga bisa tiap hari makan nasi juga walaupun dia doyan.
- Negara yang datar dan rendah tanpa pegunungan. Kotanya bersih, cantik dan teratur. Banyak kanal yang terawat. Fasilitas publik bagus dan tidak ada macet. Semua ras sepertinya ada di sini, antar tetangga tidak terlalu akrab tapi selalu ada sapaan hangat. Tentu saja saya sebagai muslim merasakan menjadi kaum minoritas dan harus menambah rasa percaya diri saya. Hmm…apalagi ya nanti saya posting lagi deh bagaimana kehidupan di sini hehe…
Jadi posting blog pertama saya di
tahun 2014 ini foto-foto aja ya waktu saya jalan-jalan di sekitaran Rotterdam
dan Amsterdam. Waktu malam tahun baru bisa ikutan lihat kembang api juga di
Erasmus Brug. Kota lainnya menyusul InsyaAllah…
Rotterdam, kota yang modern. Bangunan antiknya ga banyak karena pada tahun 1940 kota ini dibom saat Perang Dunia II
Amsterdam, ibukota Belanda yang ramai dengan turis. Banyak bangunan klasik khas Eropa tentunya, ada Istana Ratu. Dan ada sisi gelap-nya...
Subscribe to:
Posts (Atom)