Ini adalah pameran yang bertemakan sangat
Islam. Penggagasnya tokoh-tokoh muslim di Eropa, yayasan-nya berbasis di
London, UK. Mereka menyelenggarakan
pameran di beberapa kota dan di Rotterdam, Belanda berlangsung dari bulan
September 2014 – Januari 2015. Lumayan lama juga ya. Di Rotterdam pameran ini
bertempat di kantor pos besar di jalan Coolsingel yang bangunannya antik. Tiket
masuk untuk dewasa 14 Euro/orang (um…lumayan mahal yah), kalo anak-anak dan
rombongan tentunya lebih murah. Sesuai judulnya, objek pameran ini adalah
penemuan-penemuan muslim dari abad-abad di mana ketika itu kekhalifahan Islam
sedang berjaya. Banyak
sekali ilmuwan-ilmuwan yang bermunculan dengan penemuan-penemuan yang sangat
bermanfaat bagi peradaban manusia hingga saat ini. Bila dijumlahkan penemuan
muslim itu ternyata mencapai ribuan! Hampir semua bidang ada : arsitektur,
teknologi, kesehatan, perairan, keuangan, astronomi, matematika dan lain-lain. Wajar
karena mereka berkarya dari tahun 700-an hingga sekitar 1600-an. Sebagian
penemuan mereka dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan Eropa dan sebagian lagi tak
terpublikasikan ke publik. Akibatnya jarang orang mengetahui apa saja sih
inventions dari muslim ini.
Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts
Monday, February 16, 2015
1001 Muslim Inventions
Wednesday, July 9, 2014
Puasa di Belanda, Sulitkah?
Assalamualaikum…mohon maaf saya
baru mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan pada para pembaca
blog kesayanganku…semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan bulan yang suci
ini menjadi suatu kesempatan untuk menjadi individu yang lebih baik dalam
segala hal…Aamiin YRA…
Ini menjadi Ramadhan pertama yang
saya jalani di Belanda. Tahun ini jatuhnya pas musim panas yang otomatis
siangnya lebih panjang dibanding malam. Panduan jadwal Imsakiyah yang saya
dapat dari KBRI Den Haag menyatakan hari pertama imsak-nya jam 03.04 dan
maghrib jam 22.11 kemudian hari terakhir imsak-nya jam 03.48 dan maghrib jam
21.48. Hmm…berarti durasi menahan lapar dan dahaga kurang lebih 19 jam.
Alhamdulillaah hehe… bandingkan dengan durasi puasa di tanah air yang ‘hanya’
sekitar 13 jam, di sini imsak lebih awal namun berbuka lebih akhir. Saat
keluarga di Indonesia makan sahur, saya dan suami sedang berbuka. Saat mereka
berbuka, kami sedang menahan lapar… Iri rasanya sama muslim yang tinggal di
Australia yang puasanya hanya 9-11 jam karena saat ini sedang musim dingin.
Awalnya saya sempat merasakan
‘takut’ atau ragu apakah saya sanggup menjalankan puasa di Belanda. Jam yang
panjang jadi masalah utama. Ngobrol dengan beberapa orang Indonesia sedikit
mengangkat motivasi saya. Mereka bisa maka saya pun bisa. Allah tidak akan
memberi ujian yang manusia tidak akan sanggup menjalani. Bahkan di belahan bumi
skandinavia dan Iceland waktunya lebih panjang lagi. Subhanallah…bahkan suasana
sehari-hari pun jauh dari suasana Ramadhan. Mungkin hanya sedikit non-muslim
yang mengetahui muslim sedang berpuasa. Yang bekerja atau kuliah tentu akan
terasa lebih berat dibanding saya yang masih diam di rumah. Semoga Allah
memberi kita pahala yang berlipat…Aamiin…
Daan…setelah dijalani ternyata
semua ok-ok saja. Rasa haus dan lapar yang saya rasakan wajar sebagaimana
ketika berpuasa di Indonesia. Ga lemes-lemes amat juga. Padahal makan besarnya
hanya sekali karena malam yang lebih pendek, selebihnya saat berbuka saya biasa
mengkonsumsi kurma beberapa butir, kue-kue manis dan makanan ringan lainnya
diiringi teh. Setelah shalat maghrib baru makan besar. Setelah makan dilanjut
shalat Isya pukul 00. 10. Saya akui belum melaksanakan tarawih karena rasa
kantuk. Biasanya saya tidur kemudian dibangunkan alarm pukul 02.00 untuk sahur.
Pernah juga sih terlewat sahur saking pulas tidur hehe… Menu sahur yang
ringan-ringan saja karena masih kenyang. Yang pasti air putih/teh, buah-buahan,
kurma dan susu. Atau ditambah roti dan penganan lain. Beres shalat subuh,
kembali merebahkan badan di kasur. Badan terasa enteng selama menjalani puasa
ini… Alhamdulillah, saya merasakan manfaat mengkonsumsi kurma hehe…
Populasi muslim di Belanda
sekitar 10% dari seluruh penduduk di Belanda yang jumlahnya sekitar 16,5 juta
jiwa. Mayoritas merupakan kalangan imigran Turki, Maroko, Indonesia dll. Jadi
hampir tidak merasakan suasanan Ramadhan di sini kecuali mungkin kalau
berkunjung ke wilayah yang mayoritas penghuninya muslim. Seperti West
Rotterdam, di sana kawasan yang sangat multi-kultural. Masjid-masjid Indonesia
pun banyak yang menyelenggarakan program Ramadhan seperti buka puasa bersama,
kajian Islam, serta Tarawih.
Separuh dari Ramadhan akan saya
habiskan di negara lain yaitu Maroko. Nanti pasti akan nulis lagi bagaimana
menjalani puasa di Maroko. Tot ziens…
Pic : http://themeforest.net/forums/thread/ramadan-mubarak-/135330
Thursday, December 19, 2013
Pengalaman Umrah PaHe
Note.
Ini artikel lama saya yang pernah saya submit untuk Antologi-nya mba Trinity
Traveler (Naked Traveler) tapi rupanya tidak ada kelanjutan. Akhirnya saya
submit mailing listnya Naked Traveler dan satu lagi yaitu Jalan Sutra. Sekarang
saya posting di blog pribadi saya supaya lebih banyak reader yang bisa
mengambil manfaat dari tulisan saya terutama yang hendak Umrah. Banyak anugerah yang saya dapat setelah ber-Umrah...alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa yang saya panjatkan di tempat paling mustajab di dunia... Untuk foto lainnya silahkan cek di blog ini dengan label "Travel/Islam"
Bulan
Februari 2012 kemarin saya melaksanakan Umrah dengan mendatangi negara Saudi
Arabia beserta 42 orang lainnya dalam rombongan. Kebetulan beberapa bulan
sebelumnya ketika browsing di internet saya menemukan biro perjalanan yang melayani
Umrah dengan paket hemat selama 9 hari, bedanya sih cuma di hotel. Kalau yang
harga normal (dan lumayan mahal buat saya..hehe..) menginap di hotel bintang 4
atau 5 dan jaraknya dekat dengan Masjidil Haram, nah…dengan Umrah PaHe ini kami
menginap di hotel bintang 3 dengan jarak sekitar 300-an meter ke Masjidil
Haram. No probs at all! Toh fasilitas lainnya sama : visa, transportasi pesawat
kelas ekonomi, bis AC selama perjalanan di Madinah-Mekah-Jeddah, makan
prasmanan menu Indonesia 3x sehari, pembimbing, city tour ke tempat-tempat
bersejarah dan perlengkapan ibadah. Hotel yang rada bagusan cuma sehari pas di Jeddah saja tapi di Mekah dan Madinah juga ga bisa dibilang jelek ko.
Selama
saya di sana bisa dibilang tidak mengalami kejadian yang tidak mengenakkan,
yang ada bawaannya senang terusss… Kondisi musim dingin di sana pada bulan
Februari malah terasa sejuk buat saya. Memang sih suasananya penuh dan ramai,
mungkin karena semakin sulit dan lamanya mendapat jatah Haji orang pun
beramai-ramai ber-Umrah dahulu. Akibatnya ada saat-saat dimana kita harus
berjuang supaya tidak terbawa arus di pintu masuk/keluar masjid. Di dalam
masjid pun berebutan deh cari tempat shalat apalagi kalau agak terlambat sudah
dekat ke waktu shalat. Kalau pun kita datang awal dan mendapatkan posisi enak
kadang terpaksa juga harus bergeser karena dipepet jama’ah yang baru datang
dengan ukuran badan 2x orang Indonesia…sabar sabar hehe… Akhirnya sih saya
malah sering diajak kenalan sama orang sebelah dan senang-senang aja dapat
kenalan baru orang yang berasal dari negeri nun jauh di sana. Rupanya sama
seperti kita yang suka amazed melihat bentuk fisik penghuni Timur Tengah yang
wanitanya rata-rata tinggi-putih-cantik, mereka suka memperhatikan juga
orang-orang Indonesia dan Malaysia yang memang mayoritas berseliweran di Nabawi
dan Masjidil Haram selain jama’ah dari Turki. Di Jeddah, nama toko-tokonya
banyak yang berbahasa Indonesia apalagi pedagang-pedagangnya...mahir betul
sampai menggoda saja sudah memakai bahasa… Enaknya berbelanja di Arab bila
persediaan mata uang Real sudah habis Rupiah pun laku dengan patokan Rp.
100.000 = 40 SR.
Untungnya
saya bukan tipe orang yang heboh berbelanja, beli-beli secukupnya saja untuk
oleh-oleh. Menurut pengamatan saya ketika di Madinah ruang kopor banyak terisi
gara-gara belanja kurma dan penganan khas Arab lainnya (serta jewelry dan jam
tangan bermerk bagi yang membawa dana berlebih), lalu di Mekah tempatnya produk
konveksi seperti karpet dan sajadah, sedangkan di Jeddah apalagi kalau bukan
parfum terkenal yang asli dengan harga lumayan murah asal kita pandai menawar.
Letak
hotel yang tidak terlalu dekat dengan masjid menjadikan adanya kesempatan untuk
melihat-lihat suasana kota dari mulai toko serba ada dengan satu harga 2 SR,
kios-kios makanan, pedagang emperan yang selalu dikerubuti para pembeli sampai
pengemis-pengemis kecil yang berteriak-teriak
untuk menarik perhatian pemberi sedekah, hingga memandang terpesona jam
terbesar di dunia di puncak Mecca Clock Tower. Saya sempat sih jajan kebab dan
teh tarik di kios pinggir jalan karena penasaran. Rasanya? Jelas lidah saya
sudah terbiasa dengan taste Indonesia, secara kebab di sana rotinya keras dan
hambar isinya sedikit potongan-potongan ayam dan sayuran yang bercita rasa
asam, teh tariknya pun terasa hambar…duh… Akhirnya saya buat sendiri saja di
hotel minuman teh campur susu. Kalo fastfood-nya lumayan enak tapi porsinya
super banyak, kami pernah diberi konsumsi makan malam dari resto fastfood
berupa 4 potong ayam ukuran besar dan setumpuk kentang goreng untuk porsi 1
orang! Pantas ukuran fisik orang sana besar-besar ya. Kalau mau ngemil mending
masuk supermarket saja, pilihannya banyak harganya pun relatif murah. Saya
paling suka beli beli jus buah yang rasanya segar banget dan kental tidak cair
seperti di sini, atau buah kurma murni bukan olahan sehingga tidak bisa
dijadikan oleh-oleh karena harus disimpan di freezer. Di sana kedai bakso yang
enak juga ada lo, dan laris manis diserbu jama’ah Indonesia!
O
ya, saya pergi kesana sen-di-ri-an…bukan apa-apa memang kebetulan keluarga
tidak ada yang bisa mendampingi, teman pun jadwalnya tidak ada yang
cocok…sementara saya sudah tidak sabar untuk segera menginjakkan kaki di Tanah
Haram. Temen-teman seperjalanan yang semuanya pergi dengan minimal 1 anggota
keluarga terheran-heran melihat saya yang seorang perempuan muda nekat Umrah
sendirian…secara mendatangi Arab gitu loo hehe… Karena negara Arab menerapkan
peraturan perempuan di bawah 45 tahun (apalagi belum menikah) harus didampingi
seorang mahram laki-laki maka saya mendapat “bapak angkat” selama proses
imigrasi masuk dan keluar Arab. Ini penting. Setelah saya pulang ke Indonesia
kembali saya membaca ada 8 perempuan muda Indonesia yang ditahan karena tidak
ada mahramnya (atau lupa diberitahu oleh biro perjalanannya mungkin?)…aduh
kasihan sekali…
Friday, July 5, 2013
Puisi Sayyid Qutb Ketika Ia Jatuh Cinta
Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta
pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
(As-Syahid Sayyid Qutb)
Sunday, January 13, 2013
How to Measure a Proper Muslimah Wardrobe ?
A muslim female when she has reached mature age (sparked
by monthly period) obliged to wear clothes covering all part of her body except
face and hand. This is physical law from Allah SWT. Don’t avoid it by saying “I must cover my
heart/soul first”. The rule of Allah is stated below :
“And
say to the believing women that they should lower their gaze and guard their
modesty; that they should not display their beauty and ornaments except what
must ordinarily appear thereof; that they should draw their veils over their
bosoms and not display their beauty except to their husbands, their fathers,
their husbands' fathers, their sons, their husbands' sons, their brothers, or
their brothers' sons or their sisters' sons, or their women or the servants
whom their right hands possess, or male servants free of physical needs, or
small children who have no sense of the shame of sex, and that they should not
strike their feet in order to draw attention to their hidden ornaments. And O
you Believers, turn you all together towards Allah, that you may attain Bliss.”
(Quran 24:31).
“O
Prophet, tell your wives and your daughters and the women of the believers to
draw their cloaks close round them (when they go abroad). That will be better,
so that they may be recognised and not annoyed. Allah is ever Forgiving,
Merciful.” (Quran 33:59)
Muslimah wardrobe is not just a matter of
covering. There are rules that must be obeyed to make a proper form of worship.
How to measure a proper muslimah wardrobe? Take a look at the picture below. The right-est is the right
way how a muslimah should wear their clothes. I admit, I haven’t done it yet,
I’m at stage 6-7. I feel the guilty feeling whenever I realize that I wear a
not proper muslimah wear. Where is the learning limit? None.
In detail, these are basic rules how a muslimah should wear clothes :
- Covering all part of body, put special attention in covering neck, arm, hair, ankle. Part that can be seen only face and hand palms. What about Arab women? They culturally wear black niqab covering face (except eyes) and palms which is common in dry climate Arab region. They are happy and free to wear these kind of dress and people who consider themselves as a ‘freedom warrior” should appreciate. We’re free to obey Allah SWT, rite?
- No tight, no transparent material. Covering is not the same as wrapping, covering is not showing the shape of your body.
Islam also doesn’t suggest colorful dress or
style that can attracts the opposite sex. Nowadays, hijabers style has become
trends with their high-fashionably wear, colorful material and accesories. I notice
a large growth of stylist muslim designers in Indonesia. Unfortunately, many of
them don’t consider rules mentioned
above. Fashion industry also drives women to do more shopping and shopping
(consumptive because of its neverending clothing-bag-shoes-etc models). That
can lead to a provokative feeling to be valued ‘attractive’ by non-mahram. Islam
is so detail even for rules about how to wear hijab stated
in Prophet Muhammad saw Sunnah.
Sahih
Muslim Hadith 5310 Narrated by Abu
Hurayrah
Allah's Messenger (saws) said: ‘Two are the types of the
denizens of Hell whom I did not see: people having flogs like the tails of the
ox with them and they would be beating people, and the women who would be dressed but appear to be naked, who would be
inclined (to evil) and make others incline towards it. Their heads would
be like the humps of the bukht camel inclined to one side. They will not enter
Paradise and they would not smell its odour whereas it odour would be smelt
from such and such distance (from great distance).’
Sahih
Muslim Hadith 6840 Narrated by Abu
Hurayrah
Allah's Messenger (saws) said: ‘There are two types, amongst
the denizens of Hell, I have yet not seen them. One possessing whips like the
tail of an ox and they flog people with them. (The second one) the women who would be naked in spite of their being
dressed, who are seduced (to wrong paths) and seduce others with their
hair high like humps. These women would not get into Paradise and they would not
perceive the odour of Paradise, although its fragrance can be perceived from
such and such distance (from great distance).’
If
the woman who wears tight, revealing, or transparent clothes which accentuate
her body and curves in public and in front of non-mehrams, and thus seduces or
inclines others towards evil; she would come under the category of women whom
the Messenger of Allah (saws) foretold would be ‘dressed but appear to be
naked’. If such woman were to die in
this state without seeking forgiveness for her transgression, the Messenger of
Allah (saws) warned that these women would not only be prohibited from entering
Paradise, even the sweet fragrance of Paradise which can be perceived from an
enormous distance would not be smelt by her!
Wallahualam hibisshawab. May Allah forgive us and
purify our hearts as there are so much need to be forgiven. Aamiin.
Subscribe to:
Posts (Atom)