Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Monday, February 16, 2015

1001 Muslim Inventions


Ini adalah pameran yang bertemakan sangat Islam. Penggagasnya tokoh-tokoh muslim di Eropa, yayasan-nya berbasis di London, UK. Mereka menyelenggarakan pameran di beberapa kota dan di Rotterdam, Belanda berlangsung dari bulan September 2014 – Januari 2015. Lumayan lama juga ya. Di Rotterdam pameran ini bertempat di kantor pos besar di jalan Coolsingel yang bangunannya antik. Tiket masuk untuk dewasa 14 Euro/orang (um…lumayan mahal yah), kalo anak-anak dan rombongan tentunya lebih murah. Sesuai judulnya, objek pameran ini adalah penemuan-penemuan muslim dari abad-abad di mana ketika itu kekhalifahan Islam sedang berjaya. Banyak sekali ilmuwan-ilmuwan yang bermunculan dengan penemuan-penemuan yang sangat bermanfaat bagi peradaban manusia hingga saat ini. Bila dijumlahkan penemuan muslim itu ternyata mencapai ribuan! Hampir semua bidang ada : arsitektur, teknologi, kesehatan, perairan, keuangan, astronomi, matematika dan lain-lain. Wajar karena mereka berkarya dari tahun 700-an hingga sekitar 1600-an. Sebagian penemuan mereka dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan Eropa dan sebagian lagi tak terpublikasikan ke publik. Akibatnya jarang orang mengetahui apa saja sih inventions dari muslim ini.
 
Patut untuk diketahui pendiri pertama universitas di dunia Al Qarawiyin adalah seorang muslimah dari kota Fez, Maroko bernama Al Fihriya. Bapak kedokteran dunia adalah Ibnu Sina, kemudian traveler muslim yang berjalan kaki dari Maroko hingga Cina adalah Ibnu Batuta. Beberapa kata di bahasa Inggris pun asal katanya adalah  bahasa Arab. Pamerannya sendiri dibuat sangat menarik dan atraktif dengan gambar-gambar ilustrasi, alat-alat peraga yang sophisticated, peta dan games. Sebelum memasuki area pameran yang luas, pengunjung dipersilahkan terlebih dahulu menonton film pendek tentang anak-anak yang berkenalan dengan seorang scientist muslim. Di sana juga ada space khusus di mana kita bisa berfoto sebagai kenang-kenangan dengan mengenakan pakaian ala jaman dulu. Hasil fotonya langsung dikirim ke alamat e-mail. Asyiknyaa… di akhir ruang pameran kita bisa membeli merchandise 1001 Muslim Inventions, seperti buku-buku, t-shirt dan sebagainya. Alhamdulillah, senang banget ada pameran ini. Semakin bangga dengan identitas menjadi seorang muslim di tengah dunia semakin beranggapan negatif tentang Islam. Kalo pameran ini singgah di kotamu, jangan lupa untuk datang ya.

 

Wednesday, July 9, 2014

Puasa di Belanda, Sulitkah?



Assalamualaikum…mohon maaf saya baru mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan pada para pembaca blog kesayanganku…semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan bulan yang suci ini menjadi suatu kesempatan untuk menjadi individu yang lebih baik dalam segala hal…Aamiin YRA…


Ini menjadi Ramadhan pertama yang saya jalani di Belanda. Tahun ini jatuhnya pas musim panas yang otomatis siangnya lebih panjang dibanding malam. Panduan jadwal Imsakiyah yang saya dapat dari KBRI Den Haag menyatakan hari pertama imsak-nya jam 03.04 dan maghrib jam 22.11 kemudian hari terakhir imsak-nya jam 03.48 dan maghrib jam 21.48. Hmm…berarti durasi menahan lapar dan dahaga kurang lebih 19 jam. Alhamdulillaah hehe… bandingkan dengan durasi puasa di tanah air yang ‘hanya’ sekitar 13 jam, di sini imsak lebih awal namun berbuka lebih akhir. Saat keluarga di Indonesia makan sahur, saya dan suami sedang berbuka. Saat mereka berbuka, kami sedang menahan lapar… Iri rasanya sama muslim yang tinggal di Australia yang puasanya hanya 9-11 jam karena saat ini sedang musim dingin.

Awalnya saya sempat merasakan ‘takut’ atau ragu apakah saya sanggup menjalankan puasa di Belanda. Jam yang panjang jadi masalah utama. Ngobrol dengan beberapa orang Indonesia sedikit mengangkat motivasi saya. Mereka bisa maka saya pun bisa. Allah tidak akan memberi ujian yang manusia tidak akan sanggup menjalani. Bahkan di belahan bumi skandinavia dan Iceland waktunya lebih panjang lagi. Subhanallah…bahkan suasana sehari-hari pun jauh dari suasana Ramadhan. Mungkin hanya sedikit non-muslim yang mengetahui muslim sedang berpuasa. Yang bekerja atau kuliah tentu akan terasa lebih berat dibanding saya yang masih diam di rumah. Semoga Allah memberi kita pahala yang berlipat…Aamiin…

Daan…setelah dijalani ternyata semua ok-ok saja. Rasa haus dan lapar yang saya rasakan wajar sebagaimana ketika berpuasa di Indonesia. Ga lemes-lemes amat juga. Padahal makan besarnya hanya sekali karena malam yang lebih pendek, selebihnya saat berbuka saya biasa mengkonsumsi kurma beberapa butir, kue-kue manis dan makanan ringan lainnya diiringi teh. Setelah shalat maghrib baru makan besar. Setelah makan dilanjut shalat Isya pukul 00. 10. Saya akui belum melaksanakan tarawih karena rasa kantuk. Biasanya saya tidur kemudian dibangunkan alarm pukul 02.00 untuk sahur. Pernah juga sih terlewat sahur saking pulas tidur hehe… Menu sahur yang ringan-ringan saja karena masih kenyang. Yang pasti air putih/teh, buah-buahan, kurma dan susu. Atau ditambah roti dan penganan lain. Beres shalat subuh, kembali merebahkan badan di kasur. Badan terasa enteng selama menjalani puasa ini… Alhamdulillah, saya merasakan manfaat mengkonsumsi kurma hehe…

Populasi muslim di Belanda sekitar 10% dari seluruh penduduk di Belanda yang jumlahnya sekitar 16,5 juta jiwa. Mayoritas merupakan kalangan imigran Turki, Maroko, Indonesia dll. Jadi hampir tidak merasakan suasanan Ramadhan di sini kecuali mungkin kalau berkunjung ke wilayah yang mayoritas penghuninya muslim. Seperti West Rotterdam, di sana kawasan yang sangat multi-kultural. Masjid-masjid Indonesia pun banyak yang menyelenggarakan program Ramadhan seperti buka puasa bersama, kajian Islam, serta Tarawih. 

Separuh dari Ramadhan akan saya habiskan di negara lain yaitu Maroko. Nanti pasti akan nulis lagi bagaimana menjalani puasa di Maroko. Tot ziens…


Pic : http://themeforest.net/forums/thread/ramadan-mubarak-/135330

Thursday, December 19, 2013

Pengalaman Umrah PaHe



Note. Ini artikel lama saya yang pernah saya submit untuk Antologi-nya mba Trinity Traveler (Naked Traveler) tapi rupanya tidak ada kelanjutan. Akhirnya saya submit mailing listnya Naked Traveler dan satu lagi yaitu Jalan Sutra. Sekarang saya posting di blog pribadi saya supaya lebih banyak reader yang bisa mengambil manfaat dari tulisan saya terutama yang hendak Umrah. Banyak anugerah yang saya dapat setelah ber-Umrah...alhamdulillah Allah SWT mengabulkan doa yang saya panjatkan di tempat paling mustajab di dunia... Untuk foto lainnya silahkan cek di blog ini dengan label "Travel/Islam"


Bulan Februari 2012 kemarin saya melaksanakan Umrah dengan mendatangi negara Saudi Arabia beserta 42 orang lainnya dalam rombongan. Kebetulan beberapa bulan sebelumnya ketika browsing di internet saya menemukan biro perjalanan yang melayani Umrah dengan paket hemat selama 9 hari, bedanya sih cuma di hotel. Kalau yang harga normal (dan lumayan mahal buat saya..hehe..) menginap di hotel bintang 4 atau 5 dan jaraknya dekat dengan Masjidil Haram, nah…dengan Umrah PaHe ini kami menginap di hotel bintang 3 dengan jarak sekitar 300-an meter ke Masjidil Haram. No probs at all! Toh fasilitas lainnya sama : visa, transportasi pesawat kelas ekonomi, bis AC selama perjalanan di Madinah-Mekah-Jeddah, makan prasmanan menu Indonesia 3x sehari, pembimbing, city tour ke tempat-tempat bersejarah dan perlengkapan ibadah. Hotel yang rada bagusan cuma sehari pas di Jeddah saja tapi di Mekah dan Madinah juga ga bisa dibilang jelek ko.

Selama saya di sana bisa dibilang tidak mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, yang ada bawaannya senang terusss… Kondisi musim dingin di sana pada bulan Februari malah terasa sejuk buat saya. Memang sih suasananya penuh dan ramai, mungkin karena semakin sulit dan lamanya mendapat jatah Haji orang pun beramai-ramai ber-Umrah dahulu. Akibatnya ada saat-saat dimana kita harus berjuang supaya tidak terbawa arus di pintu masuk/keluar masjid. Di dalam masjid pun berebutan deh cari tempat shalat apalagi kalau agak terlambat sudah dekat ke waktu shalat. Kalau pun kita datang awal dan mendapatkan posisi enak kadang terpaksa juga harus bergeser karena dipepet jama’ah yang baru datang dengan ukuran badan 2x orang Indonesia…sabar sabar hehe… Akhirnya sih saya malah sering diajak kenalan sama orang sebelah dan senang-senang aja dapat kenalan baru orang yang berasal dari negeri nun jauh di sana. Rupanya sama seperti kita yang suka amazed melihat bentuk fisik penghuni Timur Tengah yang wanitanya rata-rata tinggi-putih-cantik, mereka suka memperhatikan juga orang-orang Indonesia dan Malaysia yang memang mayoritas berseliweran di Nabawi dan Masjidil Haram selain jama’ah dari Turki. Di Jeddah, nama toko-tokonya banyak yang berbahasa Indonesia apalagi pedagang-pedagangnya...mahir betul sampai menggoda saja sudah memakai bahasa… Enaknya berbelanja di Arab bila persediaan mata uang Real sudah habis Rupiah pun laku dengan patokan Rp. 100.000 = 40 SR.

Untungnya saya bukan tipe orang yang heboh berbelanja, beli-beli secukupnya saja untuk oleh-oleh. Menurut pengamatan saya ketika di Madinah ruang kopor banyak terisi gara-gara belanja kurma dan penganan khas Arab lainnya (serta jewelry dan jam tangan bermerk bagi yang membawa dana berlebih), lalu di Mekah tempatnya produk konveksi seperti karpet dan sajadah, sedangkan di Jeddah apalagi kalau bukan parfum terkenal yang asli dengan harga lumayan murah asal kita pandai menawar. 

Letak hotel yang tidak terlalu dekat dengan masjid menjadikan adanya kesempatan untuk melihat-lihat suasana kota dari mulai toko serba ada dengan satu harga 2 SR, kios-kios makanan, pedagang emperan yang selalu dikerubuti para pembeli sampai pengemis-pengemis kecil yang berteriak-teriak  untuk menarik perhatian pemberi sedekah, hingga memandang terpesona jam terbesar di dunia di puncak Mecca Clock Tower. Saya sempat sih jajan kebab dan teh tarik di kios pinggir jalan karena penasaran. Rasanya? Jelas lidah saya sudah terbiasa dengan taste Indonesia, secara kebab di sana rotinya keras dan hambar isinya sedikit potongan-potongan ayam dan sayuran yang bercita rasa asam, teh tariknya pun terasa hambar…duh… Akhirnya saya buat sendiri saja di hotel minuman teh campur susu. Kalo fastfood-nya lumayan enak tapi porsinya super banyak, kami pernah diberi konsumsi makan malam dari resto fastfood berupa 4 potong ayam ukuran besar dan setumpuk kentang goreng untuk porsi 1 orang! Pantas ukuran fisik orang sana besar-besar ya. Kalau mau ngemil mending masuk supermarket saja, pilihannya banyak harganya pun relatif murah. Saya paling suka beli beli jus buah yang rasanya segar banget dan kental tidak cair seperti di sini, atau buah kurma murni bukan olahan sehingga tidak bisa dijadikan oleh-oleh karena harus disimpan di freezer. Di sana kedai bakso yang enak juga ada lo, dan laris manis diserbu jama’ah Indonesia!

O ya, saya pergi kesana sen-di-ri-an…bukan apa-apa memang kebetulan keluarga tidak ada yang bisa mendampingi, teman pun jadwalnya tidak ada yang cocok…sementara saya sudah tidak sabar untuk segera menginjakkan kaki di Tanah Haram. Temen-teman seperjalanan yang semuanya pergi dengan minimal 1 anggota keluarga terheran-heran melihat saya yang seorang perempuan muda nekat Umrah sendirian…secara mendatangi Arab gitu loo hehe… Karena negara Arab menerapkan peraturan perempuan di bawah 45 tahun (apalagi belum menikah) harus didampingi seorang mahram laki-laki maka saya mendapat “bapak angkat” selama proses imigrasi masuk dan keluar Arab. Ini penting. Setelah saya pulang ke Indonesia kembali saya membaca ada 8 perempuan muda Indonesia yang ditahan karena tidak ada mahramnya (atau lupa diberitahu oleh biro perjalanannya mungkin?)…aduh kasihan sekali…

Saya bercita-cita bila saya memasuki Arab lagi, itu adalah dalam rangka beribadah Haji. Selanjutnya tentu saja kembali ber-Umrah, harapannya sih bisa yang plus ke negara Israel dan Jordania mengunjungi Masjidil Aqsha dan Petra. Excited juga tuh baca pengalamannya Trinity (pemilik blog Naked Traveler) sewaktu pemeriksaan di imigrasi negara Israel. Doakan saya ya!

Friday, July 5, 2013

Puisi Sayyid Qutb Ketika Ia Jatuh Cinta


Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

(As-Syahid Sayyid Qutb)

Sunday, January 13, 2013

How to Measure a Proper Muslimah Wardrobe ?


A muslim female when she has reached mature age (sparked by monthly period) obliged to wear clothes covering all part of her body except face and hand. This is physical law from Allah SWT.  Don’t avoid it by saying “I must cover my heart/soul first”. The rule of Allah is stated below :

“And say to the believing women that they should lower their gaze and guard their modesty; that they should not display their beauty and ornaments except what must ordinarily appear thereof; that they should draw their veils over their bosoms and not display their beauty except to their husbands, their fathers, their husbands' fathers, their sons, their husbands' sons, their brothers, or their brothers' sons or their sisters' sons, or their women or the servants whom their right hands possess, or male servants free of physical needs, or small children who have no sense of the shame of sex, and that they should not strike their feet in order to draw attention to their hidden ornaments. And O you Believers, turn you all together towards Allah, that you may attain Bliss.” (Quran 24:31).

“O Prophet, tell your wives and your daughters and the women of the believers to draw their cloaks close round them (when they go abroad). That will be better, so that they may be recognised and not annoyed. Allah is ever Forgiving, Merciful.” (Quran 33:59)

Muslimah wardrobe is not just a matter of covering. There are rules that must be obeyed to make a proper form of worship. How to measure a proper muslimah wardrobe? Take a look at  the picture below. The right-est is the right way how a muslimah should wear their clothes. I admit, I haven’t done it yet, I’m at stage 6-7. I feel the guilty feeling whenever I realize that I wear a not proper muslimah wear. Where is the learning limit? None.


In detail, these are basic rules how a muslimah should wear clothes :
  • Covering all part of body, put special attention in covering  neck, arm, hair, ankle. Part that can be seen only face and hand palms. What about Arab women? They culturally wear black niqab covering face (except eyes) and palms which is common in dry climate Arab region. They are happy and free to wear these kind of dress and people who consider themselves as a ‘freedom warrior” should appreciate. We’re free to obey Allah SWT, rite? 
  • No tight, no transparent material. Covering is not the same as wrapping, covering is not showing the shape of your body. 

Islam also doesn’t suggest colorful dress or style that can attracts the opposite sex. Nowadays, hijabers style has become trends with their high-fashionably wear, colorful material and accesories. I notice a large growth of stylist muslim designers in Indonesia. Unfortunately, many of them don’t consider rules  mentioned above. Fashion industry also drives women to do more shopping and shopping (consumptive because of its neverending clothing-bag-shoes-etc models). That can lead to a provokative feeling to be valued ‘attractive’ by non-mahram. Islam is so detail even for rules about how to wear hijab stated in Prophet Muhammad saw Sunnah.

Sahih Muslim Hadith 5310     Narrated by Abu Hurayrah
Allah's Messenger (saws) said: ‘Two are the types of the denizens of Hell whom I did not see: people having flogs like the tails of the ox with them and they would be beating people, and the women who would be dressed but appear to be naked, who would be inclined (to evil) and make others incline towards it. Their heads would be like the humps of the bukht camel inclined to one side. They will not enter Paradise and they would not smell its odour whereas it odour would be smelt from such and such distance (from great distance).’


Sahih Muslim Hadith 6840     Narrated by Abu Hurayrah
Allah's Messenger (saws) said: ‘There are two types, amongst the denizens of Hell, I have yet not seen them. One possessing whips like the tail of an ox and they flog people with them. (The second one) the women who would be naked in spite of their being dressed, who are seduced (to wrong paths) and seduce others with their hair high like humps. These women would not get into Paradise and they would not perceive the odour of Paradise, although its fragrance can be perceived from such and such distance (from great distance).’

If the woman who wears tight, revealing, or transparent clothes which accentuate her body and curves in public and in front of non-mehrams, and thus seduces or inclines others towards evil; she would come under the category of women whom the Messenger of Allah (saws) foretold would be ‘dressed but appear to be naked’.  If such woman were to die in this state without seeking forgiveness for her transgression, the Messenger of Allah (saws) warned that these women would not only be prohibited from entering Paradise, even the sweet fragrance of Paradise which can be perceived from an enormous distance would not be smelt by her!
Wallahualam hibisshawab. May Allah forgive us and purify our hearts as there are so much need to be forgiven. Aamiin.
Note : Pict from here and from @gadisberjilbabb twitter account.  Part of the article taken from here