Wednesday, July 9, 2014

Puasa di Belanda, Sulitkah?



Assalamualaikum…mohon maaf saya baru mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan pada para pembaca blog kesayanganku…semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan bulan yang suci ini menjadi suatu kesempatan untuk menjadi individu yang lebih baik dalam segala hal…Aamiin YRA…


Ini menjadi Ramadhan pertama yang saya jalani di Belanda. Tahun ini jatuhnya pas musim panas yang otomatis siangnya lebih panjang dibanding malam. Panduan jadwal Imsakiyah yang saya dapat dari KBRI Den Haag menyatakan hari pertama imsak-nya jam 03.04 dan maghrib jam 22.11 kemudian hari terakhir imsak-nya jam 03.48 dan maghrib jam 21.48. Hmm…berarti durasi menahan lapar dan dahaga kurang lebih 19 jam. Alhamdulillaah hehe… bandingkan dengan durasi puasa di tanah air yang ‘hanya’ sekitar 13 jam, di sini imsak lebih awal namun berbuka lebih akhir. Saat keluarga di Indonesia makan sahur, saya dan suami sedang berbuka. Saat mereka berbuka, kami sedang menahan lapar… Iri rasanya sama muslim yang tinggal di Australia yang puasanya hanya 9-11 jam karena saat ini sedang musim dingin.

Awalnya saya sempat merasakan ‘takut’ atau ragu apakah saya sanggup menjalankan puasa di Belanda. Jam yang panjang jadi masalah utama. Ngobrol dengan beberapa orang Indonesia sedikit mengangkat motivasi saya. Mereka bisa maka saya pun bisa. Allah tidak akan memberi ujian yang manusia tidak akan sanggup menjalani. Bahkan di belahan bumi skandinavia dan Iceland waktunya lebih panjang lagi. Subhanallah…bahkan suasana sehari-hari pun jauh dari suasana Ramadhan. Mungkin hanya sedikit non-muslim yang mengetahui muslim sedang berpuasa. Yang bekerja atau kuliah tentu akan terasa lebih berat dibanding saya yang masih diam di rumah. Semoga Allah memberi kita pahala yang berlipat…Aamiin…

Daan…setelah dijalani ternyata semua ok-ok saja. Rasa haus dan lapar yang saya rasakan wajar sebagaimana ketika berpuasa di Indonesia. Ga lemes-lemes amat juga. Padahal makan besarnya hanya sekali karena malam yang lebih pendek, selebihnya saat berbuka saya biasa mengkonsumsi kurma beberapa butir, kue-kue manis dan makanan ringan lainnya diiringi teh. Setelah shalat maghrib baru makan besar. Setelah makan dilanjut shalat Isya pukul 00. 10. Saya akui belum melaksanakan tarawih karena rasa kantuk. Biasanya saya tidur kemudian dibangunkan alarm pukul 02.00 untuk sahur. Pernah juga sih terlewat sahur saking pulas tidur hehe… Menu sahur yang ringan-ringan saja karena masih kenyang. Yang pasti air putih/teh, buah-buahan, kurma dan susu. Atau ditambah roti dan penganan lain. Beres shalat subuh, kembali merebahkan badan di kasur. Badan terasa enteng selama menjalani puasa ini… Alhamdulillah, saya merasakan manfaat mengkonsumsi kurma hehe…

Populasi muslim di Belanda sekitar 10% dari seluruh penduduk di Belanda yang jumlahnya sekitar 16,5 juta jiwa. Mayoritas merupakan kalangan imigran Turki, Maroko, Indonesia dll. Jadi hampir tidak merasakan suasanan Ramadhan di sini kecuali mungkin kalau berkunjung ke wilayah yang mayoritas penghuninya muslim. Seperti West Rotterdam, di sana kawasan yang sangat multi-kultural. Masjid-masjid Indonesia pun banyak yang menyelenggarakan program Ramadhan seperti buka puasa bersama, kajian Islam, serta Tarawih. 

Separuh dari Ramadhan akan saya habiskan di negara lain yaitu Maroko. Nanti pasti akan nulis lagi bagaimana menjalani puasa di Maroko. Tot ziens…


Pic : http://themeforest.net/forums/thread/ramadan-mubarak-/135330

No comments:

Post a Comment