Sunday, June 3, 2012

[Special Review] The Art of Reading


Akhirnya sempat juga membaca buku satu ini di antara banyak buku-buku yang saya baca, buah pikiran dari Agus Setiawan yang mendalami ilmu NLP, hipnoterapi dan saraf. Minatnya yang besar dalam bidang ini telah membawanya untuk lebih jauh mendalami masalah pemelajaran dan pikiran bawah sadar dan manfaatnya dalam mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri setiap individu manusia. Lebih spesifik Agus Setiawan mempunyai misi untuk membangun Indonesia dengan meningkatkan kebiasaan MEMBACA di mana berdasarkan hasil penelitian tingkat minat baca orang Indonesia masih rendah. Saya tidak akan membahas lebih jauh manfaat membaca karena sudah begitu banyak bukti nyata dari orang yang banyak membaca dibanding dengan orang yang jarang membaca.


Pertama kali melihat subjek buku ini yang pertama terlintas di pikiran saya adalah : apa gunanya bagi saya bila membaca buku ini? Saya jelas tidak termasuk dalam 90% yang membeli buku tetapi tidak selesai membacanya. Sebagai “bookworm” saya tidak perlu dimotivasi untuk membaca buku. Books are part of my life since I could read letters :) . Bahan bacaan baru bersumber dari buku atau majalah sudah menjadi kebutuhan. Saya melahap habis novel-novel tebal serta buku-buku bertema sejarah Islam, subjek favorit saya. Jadwal membaca saya biasanya adalah saat dalam perjalanan menuju tempat kerja, sebelum tidur (bila tidak kecapean) dan di akhir pekan. Eh tapi penasaran juga sih emang seperti apa sih isi dari The Art of Reading itu? Apakah dalam membaca diperlukan seni khusus? Lalu seperti apa seni dalam membaca itu?


The Art of Reading berisi cara-cara untuk mengatasi permasalahan malas membaca. Dalam membaca jangan menekankan pada penghafalan isi tetapi pemahaman akan lebih baik (seharusnya semua guru di Indonesia tahu nih). Dimulai dengan memotivasi pembaca untuk menumbuhkan minat baca, mengatasi hambatan mental, cara baca yang efektif, dan yang penting buat saya terutama dalam meningkatkan konsentrasi dan menciptakan kondisi “flow” dan “genius” yang efeknya bila benar-benar diterapkan menjadi sesuatu yang luar biasa. Dari buku ini saya baru tahu beberapa fakta menarik seperti budaya membaca yang begitu kuat di negara Finlandia yang bahkan di bus umum pun tersedia buku-buku, serta perbedaan pembaca yang baik dan buruk. Agus Setiawan juga membuka kesempatan untuk menguasai langkah-langkah membaca 1 halaman buku dalam 1 detik dalam buku dan workshopnya yaitu Baca Kilat. Wow…

Jadi, ayo bangun Indonesia tercinta dengan membaca!

No comments:

Post a Comment