Sunday, January 25, 2015

Seri Paris #1 : Louvre


Halo halo halo….kali ini mau posting lagi pengalaman travelling ke Paris pas September taun kemaren ah. Ini kali kedua saya ke Paris, stay di sana selama 3 hari 2 malam, lumayan bikin gempor dan banyak kejadian menyebalkan dari awal sampe akhir trip sebenarnya. Tapi rasa jengkelnya ketutup sama travelling excitement yang bikin happy hehe… Kejadian pertama saya secara ga sengaja merusak screen laptop pada hari di mana malamnya kami harus berangkat ke Paris. Layarnya pecah bo! Walhasil saya pergi dengan perasaan ga tenang memikirkan data-data yang ada di laptop untuk keperluan pekerjaan..pfft…belum lagi artinya saya bakal harus keluar duit untuk perbaikan atau beli laptop baru.

Kenapa saya balik ke Paris lagi? Pertama karena belum puas waktu pertama datang kesana pake jasa tur, trus kedua kebetulan kami dapat tarif promo dari bis Eurolines cuma bayar 18 Euro/org p.p. Hotel juga pas dapetnya ga mahal cuma 55 Euro/kamar untuk 2 malam termasuk sarapan bintang 4 pula…yippie… Lokasi hotelnya di Rueil-Malmaison yang agak di luar pusat Paris tapi kami pikir kan bisa dijangkau metro yang penting masih dalam zona paket karcis metro yang kami gunakan selama di Paris. Dari Rotterdam pukul 10 malam kami sudah siap-siap di tempat penjemputan yang menurut jadwal bis akan datang pukul 11 dari Amsterdam. Eh taunya bisnya telat…molor sejam dong, ternyata di Eropa gini masih aja ada yang telat ya. Udah gitu si supir nya hobi banget berhenti. Di rest area lah, di tempat penjemputan Brussels (beberapa penumpang naik dari Brussels) jadi deh kami tiba di Paris pagi dari waktu normal biasanya 5 jam.

Tanpa buang waktu dari stasiun tempat pemberhentian Eurolines kami membeli tiket metro untuk tujuan Louvre. Sampai di sana masih agak gelap dan baru beberapa orang yang terlihat di pelataran Louvre. Saya sempatkan untuk shalat subuh kemudian sarapan keripik kentang dan apel yang kami bawa dari Rotterdam (uuh…masih belum kenyang…). Karena kami tiba pagi sekali kami dapat antrian di depan untuk tiket masuk Louvre, kalo udah siang antriannya bakal panjang banget. Biaya masuk 12 Euro/org, cukup murah lah untuk ukuran museum paling top di dunia. Rupanya semua orang berpendapat bahwa lukisan Monalisa adalah objek seni utama di Louvre. Tak heran begitu pengunjung sudah bisa memasuki area dalam museum hampir semuanya berlarian ke arah pintu masuk yang menuju lukisan Monalisa, padahal di sana ada 3 pintu masuk berlainan arah yang saling terkoneksi untuk menjelajah isi museum. Suami saya pun menyuruh saya cepat-cepat berjalan menuju lukisan Monalisa padahal saya ingin mengabadikan hall-hall yang terlewati. Museum ini benar-benar megah dengan tangga-tangga ke arah atas dan bawah, dari segi ukuran dan juga koleksi yang dimiliki dari  berbagai belahan dunia berumur ribuan tahun. Jangan benda-benda kecil, lukisan super besar dari seniman-seniman Italia dan patung-patung dari zaman Yunani dan Mesir Kuno terawat dengan baik. Di dalam museum diatur suhu yang pas untuk mempertahankan benda-benda antik di dalamnya. Ternyata Monalisa sih aslinya ternyata kecil tapi pengunjung ga bisa terlalu dekat lukisan dan beberapa petugas khusus menjaga lukisan ini.
 
 
Anyway, pokonya seneng bisa lihat dengan mata kepala sendiri lukisan Monalisa, mumi dari Mesir, prasasti 10 Hukum Hammurabi, peninggalan jaman Mesopotamia, apartemen Bonaparte, piramid kaca terbalik yang mengingatkan novel da Vinci Code, de el el-de el el buanyak pisan hehe…sempet juga masuk ke ruangan khusus peninggalan Islam yang…keciiil kalo dibandingin sama peninggalan Yunani ato Mesir…hiks… Saking besarnya ini museum kami tidak bisa menjelajah semua bagian dalam satu hari. Kalo mau ada tuh tiket terusan yang berlaku selama 3 hari.

Setelah seharian berjalan di museum kebayang dong laparnya cuma dengan sarapan kripik plus apel? Di museum yang nyambung sama shopping mall Carroussel ini banyak terdapat café dan restoran. Kami memutuskan untuk late lunch di restoran timur-tengah berlabel halal. Yah…namanya lapar berat langsung sikat deh,  klo kata suami makananya ga begitu enak sih, mahal pulak..yaiyalah secara tempat banyak turis gini… setelah kenyang kami cuma lihat-lihat sebentar mall trus memutuskan untuk ke stasiun metro dan menuju hotel yang sudah di-booked. Tapi kami mampir dulu ke Pont Des Arts, jembatan cinta terkenal di mana banyak pasangan yang pasang love locks. Sebagian area jembatan sudah dilarang karena khawatir jembatan bakal rubuh. Kami cukup hanya berfoto-foto saja...
 
 
Begitu sampai di Rueil-Malmaison ternyata untuk ke hotelnya harus jalan lumayan jauh boo…hiks badan udah cape bawaan berat lagi daannn setelah akhirnya ketemu itu hotel dapatlah berita buruk, yaitu kami ga bisa stay di hotel karena saat itu aliran air lagi stop dan hotel mengalihkan tamunya ke hotel lain. Busyet, mana hotel penggantinya jauh lagi huhuhu… Saat itu hari masih terang, sama suami (yang keukeuh gamau naik bus dan harus ngikutin dia by feet) saya sambil ngomel-ngomel sempet liat bahwa area ini ternyata sangat cantik. Sayangnya saking bete dan terburu-buru pengen sampe ke hotel ga sempet foto-foto. Sampai hotel, cek-in, mandi trus akhirnya naik tempat tidur buat lenjeraaannn….yaay… setelah istirahat baru deh kami pergi cari makan malam. Ga susah sih karena deket McD (bisa pilih fish burger-nya aja paling) sama ada beberapa resto Turki halal tapi harus mau jalan kaki lagi 10 menitan. Besoknya lanjut kemana? Nantikan di Paris Seri #2 yaa….

 

 

No comments:

Post a Comment