Tuesday, May 13, 2014

Prosedur VVR dan Menjadi Penghuni Baru di Belanda



Yuk ah kita lanjut bagaimana prosedur lanjutan ketika visa MVV sudah di tangan dan kita resmi datang ke Belanda. MVV ini berlaku hanya 3 bulan, sebenarnya hampir sama dengan visa turis biasa cuma bedanya kita bisa multi-entry. Pengalaman saya waktu di tiba di Schiphol Airport Amsterdam sama sekali tidak ada kendala dan petugas imigrasinya dengan ramah mengucapkan “Selamat Datang di Belanda”. Hmm…kali ini artikelnya lumayan panjang nih…siap?

Nah, setelah menjadi penghuni baru di Belanda dengan entry visa MVV selanjutnya saya harus mengurus beberapa hal sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah Belanda, meliputi :


  • Memperpanjang masa ijin tinggal (permanent residence) melalui pengajuan visa VVR yang berlaku selama 3-5 tahun. Bentuknya berupa ID Card jadi saya tidak harus bawa paspor lagi kalo kemana-mana. Tapi bila bepergian keluar Belanda tetap bawa paspor+VVR card. Untuk mendapatkan VVR ini kita harus mendatangi IND di kantor Gemeente setempat dan menunjukkan V-number yang didapat dari IND ketika mendapatkan approval visa MVV. Petugas IND akan mengecek V-number tersebut beserta paspor. Kemudian kita diarahkan ke loket di mana akan diambil foto, sidik jari dan tanda tangan secara digital. Pengalaman saya, petugas IND kemudian mengkonfirmasi bahwa IND akan mengirimkan surat ketika VVR sudah jadi dan itu memakan waktu 2 minggu. Setelah 2 minggu ternyata saya belum dikirimi surat juga sehingga saya kemudian mendatangi lagi Gemeente. Setelah dicek ulang VVR saya sudah siap dan bisa diambil hari itu juga. Dengan VVR ini saya juga mengantongi ijin untuk bekerja di Belanda. Tapi ketika saya liat validity date VVR ini berlaku 4 tahun bukan 5 tahun. Infonya sih setelah VVR berakhir dan minimum masa tinggal di Belanda 5 tahun kita bisa apply untuk menjadi citizen Belanda (plus harus lulus tes Dutch level A2 juga), saya pikir-pikir dulu kalo untuk masalah ini hehe… 

 Gemeente Rotterdam di waktu malam




  • Pemeriksaan TBC di GGD setempat. GGD ini tempat pemeriksaan kesehatan ada di setiap kota. Awalnya kami mengira saya harus divaksin TBC tapi ketika mendatangi GGD kata petugasnya itu hanya untuk anak-anak. Untuk orang dewasa hanya diambil foto paru-paru saja. Proses periksa di GGD cukup membawa form TBC-onderzoek yang didapat ketika kita apply MVV serta paspor, dapat nomor antrian, menunggu dipanggil untuk foto kemudian form tsb akan mereka cap dan ditandatangi. Kembalikan form tsb ke IND yang menyatakan kita sudah menjalani proses pemeriksaan TBC, kita hanya mendapat fotokopinya saja yang kita simpan sebagai bukti. Btw, waktu di GGD yang foto-nya perempuan jadi saya ga risi secara harus topless gitu. Dan petugasnya bilang saya sebaiknya periksa TBC setahun sekali di GGD hingga 2 tahun karena TBC bisa berkembang di tubuh sampai dengan 2 tahun.

  • Mengajukan BSN (Burgeringservicenummer) di Gemeente. BSN ini penting banget fungsinya untuk bisa apply pekerjaan, daftar asuransi dan lain-lain. Waktu tunggunya lumayan lama karena katanya banyak banget orang yang apply BSN ini. Saya aja waktu daftar untuk dapat BSN sekitar pertengahan Januari dapat tanggal appointment di Gemeente tanggal 28 Februari tetapi suami mendatangi lagi Gemeente supaya appointment dapat dipercepat dan dapatlah tanggal baru 18 Februari. Alasannya waktu itu saya sakit dan harus ke dokter sedangkan saya belum bisa daftar asuransi karena belum ada BSN (dan memang saya sempat sakit waktu itu). Waktu ke Gemeente staf-nya minta Akte Kelahiran saya yang asli plus dilegalisir. Karena saya punya-nya yang asli tanpa legalisir dan fotokopian yang sudah dilegalisir lengkap, sama dia diminta dua-duanya untuk dicek. Hasilnya katanya kemungkinan bisa aja nanti saya diminta untuk legalisir yang dokumen asli bukan fotokopian. Yaah…pak, kan kalo di Indonesia biasanya ga legalisir dokumen asli paa…hiks…tapi katanya ga sekarang-sekarang bisa tahun depan…(hih…kebayang malesnya ngedatengin 3 kantor kementrian di Jakarta hiks…). Selain akte lahir saya juga diminta menunjukkan paspor dan kartu VVR. Suami juga diminta ID card-nya. Selain itu kita juga ngisi formulir keterangan alamat tempat tinggal. BSN akan selesai maksimal dalam 2 minggu. Tanggal 2 Maret saya menerima surat dari Gemeente, isinya nomor BSN (horee..dan ga diminta dokumen aslinya), tapi tanggal suratnya udah dari 27 Februari. Setelah menerima BSN saya dibantu suami harus login ke web Gemeente Rotterdam untuk buat akun (DGiD). Jadi semua komunikasi dengan Gemeente bisa dilakukan melalui web-nya Gemeente. Untuk aktivasi akun-nya pun harus menunggu 5 hari.



  • Daftar asuransi kesehatan karena ini diwajibkan bagi semua orang di Belanda.
  • Lapor Diri di Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag. Syaratnya bawa fotokopi paspor, isi data diri secara online di komputer lantai dua. Abis itu nama dan data kita akan dicatat di ruangan khusus WNI di bawah. Paspor dicap, beres deh...

  • Ikut Inburgering Examen level A2. Jadi setelah dapet BSN saya ikutan kursus Bahasa Belanda dengan harapan bisa lulus level A2 (lagian Dutch saya masih ancur banget…hasil belajar di Indonesia menguap habis). Kita dikasih waktu sekitar 3 tahun untuk bisa lulus tes ini. Ada surat dari DUO yang memberitahukan batas akhir lulus A2 dan info kalau memerlukan pinjaman untuk bayar kursus dari DUO. Untungnya skor tes TGN level A1 saya 50 jadi ga usah ikutan lagi tes TGN untuk level A2 dan juga B1 kalo minat lanjut tingkat B1. Untuk yg skor di bawah 37 harus ikut lagi yaa… Tapi saya tetep masih harus lulus tes KNS (kemasyarakatan) dan GBL (tes baca-dengar-tulis). Saya ikutan kursus Dutch di Rotterdam deket rumah. 


  • Registrasi pernikahan di Belanda dan Maroko, karena suami saya pegang dua kewarganegaraan ini. Kalau menikah di Belanda, Gemeente bisa menerbitkan akta nikah yang berlaku internasional untuk didaftarkan di negara manapun. Kami menikah di Indonesia, jadi kami harus mendaftarkan pernikahan hanya di Gemeente Den Haag untuk mendapatkan akta nikah yang berlaku internasional . Dokumen persyaratannya meliputi : formulir yang sudah diisi, legalized akte kelahiran saya dan suami, legalized buku nikah, paspor saya dan suami, . Dokumen-dokumen bisa dikirim online melalui web Gemeente Den Haag tetapi kemudian mereka akan meminta dokumen aslinya dikirimkan juga. Setelah ini baru kami bisa didaftarkan di Konsulat Maroko di Rotterdam. Alternatif lain adalah registrasi di Kedutaan Maroko di Jakarta atau di negara Maroko langsung tapi buku nikah kami harus diterjemahkan dulu ke Bahasa Arab. Pffuuihh….. Oya, dari Gemeente Den Haag mereka confirm untuk proses akta nikah ini memakan waktu maksimal 3 bulan dan sampai tulisan ini dibuat kami belum mendapatkan akta nikah yang diterbitkan pemerintah Belanda. Doakan ya…

Selanjutnyaaa apa lagi yaa…..terserah ya kalo saya sih cari info komunitas orang Indonesia, masjid Indonesia dan usaha cari kerjaan hehe…. Saya sudah tinggal selama 4 bulan di Belanda pada bulan Mei 2014 ini dan Alhamdulillah hampir semua urusan dokumen sudah beres. Tinggal menunggu akta nikah itu tadi. Terus ikutan tes A2 karena masih proses belajar. Doakan semuanya lantjaarrr….aamiin YRA.

13 comments:

  1. Wow!! Membantu sekali infonya. Terima Kasih banyak sudah berbagi info yang lengkap. Jadi bisa saya jadikan gambaran kalau sudah pindah kesana.

    Semoga setelah ini semua lancar jaya yaaa untuk urusan kerja, dan apapun :) Semoga bisa ketemu mbak diah disana ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...makasih...Insha Allah mulai Agustus nanti kerja di Den Haag :)

      Delete
  2. Hi Mba Diah,

    Lumayan baca2 blog nya mba, mengisi kebosanan pas lg nunggu kabar mvv, kebetulan visa mvv aku sdg dlm proses, and it feels like forever! hehehehe. Tyt test inburgering pertama buat jd patokan disana ikut test lagi atau ngga ya?
    oh iya mba test yang A2 si KNS & GBL nya bikin stress juga kah? nanti update2 lagi ya mba kalo udah ikutan test nya hihi, semoga semuanya lancar :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikut tes inburgeringexamen lagi (level A2). Saya jg belum ikutan nih, kursusnya belum selesai. Tapi kayaknya ga se-stress test waktu di Indonesia karena kemampuan bhs. Belanda-nya pasti akan lebih baik dbanding pas masih tinggal di Indonesia :)

      Delete
  3. Hi.. Waaah infonya jelas n bermanfaat sekali. Aku lagi mau inburgering examen awal bulan depan,, deg2an sangat!!

    Kalo boleh tau, proses mvv makan waktu brp lama ya dr submit document sampe dpt visanya?

    Tengkyuu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 semoga artikelnya membantu. Masalah berapa lama MVV di-approve itu bisa berbeda-beda setiap orang, tergantung dari IND-nya. Veel success!

      Delete
  4. Mba saya sudah menikah dan rencana kami akan tinggal di hendrik Ido ambacht, sekarang sudah selesai proses legalisasi di indo en saya mau kirim document ke belanda untuk daftar pencatatan akte nikah kami disana.
    Rencana februari ini saya berangkat ke jakarta untuk memperalat kursus dan persiapan imburgeringnya.
    Boleh saya minta e-mail mbak ya?
    Ini e-mail saya, mungkin sewaktu-waktu saya butuh bantuan mbak,,,

    ReplyDelete
  5. Secara garis besar pengalaman sy sudah tertuang di blog (peraturan bisa berubah sewaktu-waktu). Untuk pertanyaan lain silahkan komen di blog atau cek halaman Contact Me :)

    ReplyDelete
  6. Nice info. Klo blh tlg sharing caranya mendaftarkan pernikahan di kedubes Maroko di Jakarta, apa saja yg diperlukan. Oiya klo boleh minta ada alamat kontak kedubesnya ga? Semacam email begitu. Mohon infonya dan terima kasih atas bntuannya :)

    ReplyDelete
  7. Oiya mbak, klo boleh minta emailnya dobg. Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ga register pernikahan di Kedubes Maroko di Jakarta Mba Ratna, rencananya di-register di Kedutaan Maroko di Belanda, itu pun prosesnya belum selesai saat ini :)

      Delete
  8. Hallo mbak diah
    Sy mau tanya rencana bulan februari 2016 sy pergi ke rotterdam untuk program student exchange nah untuk kepengurusan mvv n vvr di urus dr sananya sy mau tanya brp lama waktu untuk bisa kluar visanya ya, lalu sy akan tinggal selama 6 bln di sana apakah boleh sy dftar kerja jg untuk memenuhi kebutuhn sehari2 disana? Thx

    Klo boleh sy minta kontak yg bisa dihub biar bisa kontak ketika sy sdh sampai di rotterdam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ga bisa memastikan mas, kan itu wewenang IND dan setiap orang bisa berbeda2. Coba tanyakan atau cari info di website IND aja yaa...lagipula mungkin pengalaman saya sdh kadaluarsa dan ada update aturan terbaru yang sy tidak tahu.

      Delete