Assalamualaikum…mohon maaf saya
baru mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan pada para pembaca
blog kesayanganku…semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan bulan yang suci
ini menjadi suatu kesempatan untuk menjadi individu yang lebih baik dalam
segala hal…Aamiin YRA…
Ini menjadi Ramadhan pertama yang
saya jalani di Belanda. Tahun ini jatuhnya pas musim panas yang otomatis
siangnya lebih panjang dibanding malam. Panduan jadwal Imsakiyah yang saya
dapat dari KBRI Den Haag menyatakan hari pertama imsak-nya jam 03.04 dan
maghrib jam 22.11 kemudian hari terakhir imsak-nya jam 03.48 dan maghrib jam
21.48. Hmm…berarti durasi menahan lapar dan dahaga kurang lebih 19 jam.
Alhamdulillaah hehe… bandingkan dengan durasi puasa di tanah air yang ‘hanya’
sekitar 13 jam, di sini imsak lebih awal namun berbuka lebih akhir. Saat
keluarga di Indonesia makan sahur, saya dan suami sedang berbuka. Saat mereka
berbuka, kami sedang menahan lapar… Iri rasanya sama muslim yang tinggal di
Australia yang puasanya hanya 9-11 jam karena saat ini sedang musim dingin.
Awalnya saya sempat merasakan
‘takut’ atau ragu apakah saya sanggup menjalankan puasa di Belanda. Jam yang
panjang jadi masalah utama. Ngobrol dengan beberapa orang Indonesia sedikit
mengangkat motivasi saya. Mereka bisa maka saya pun bisa. Allah tidak akan
memberi ujian yang manusia tidak akan sanggup menjalani. Bahkan di belahan bumi
skandinavia dan Iceland waktunya lebih panjang lagi. Subhanallah…bahkan suasana
sehari-hari pun jauh dari suasana Ramadhan. Mungkin hanya sedikit non-muslim
yang mengetahui muslim sedang berpuasa. Yang bekerja atau kuliah tentu akan
terasa lebih berat dibanding saya yang masih diam di rumah. Semoga Allah
memberi kita pahala yang berlipat…Aamiin…
Daan…setelah dijalani ternyata
semua ok-ok saja. Rasa haus dan lapar yang saya rasakan wajar sebagaimana
ketika berpuasa di Indonesia. Ga lemes-lemes amat juga. Padahal makan besarnya
hanya sekali karena malam yang lebih pendek, selebihnya saat berbuka saya biasa
mengkonsumsi kurma beberapa butir, kue-kue manis dan makanan ringan lainnya
diiringi teh. Setelah shalat maghrib baru makan besar. Setelah makan dilanjut
shalat Isya pukul 00. 10. Saya akui belum melaksanakan tarawih karena rasa
kantuk. Biasanya saya tidur kemudian dibangunkan alarm pukul 02.00 untuk sahur.
Pernah juga sih terlewat sahur saking pulas tidur hehe… Menu sahur yang
ringan-ringan saja karena masih kenyang. Yang pasti air putih/teh, buah-buahan,
kurma dan susu. Atau ditambah roti dan penganan lain. Beres shalat subuh,
kembali merebahkan badan di kasur. Badan terasa enteng selama menjalani puasa
ini… Alhamdulillah, saya merasakan manfaat mengkonsumsi kurma hehe…
Populasi muslim di Belanda
sekitar 10% dari seluruh penduduk di Belanda yang jumlahnya sekitar 16,5 juta
jiwa. Mayoritas merupakan kalangan imigran Turki, Maroko, Indonesia dll. Jadi
hampir tidak merasakan suasanan Ramadhan di sini kecuali mungkin kalau
berkunjung ke wilayah yang mayoritas penghuninya muslim. Seperti West
Rotterdam, di sana kawasan yang sangat multi-kultural. Masjid-masjid Indonesia
pun banyak yang menyelenggarakan program Ramadhan seperti buka puasa bersama,
kajian Islam, serta Tarawih.
Separuh dari Ramadhan akan saya
habiskan di negara lain yaitu Maroko. Nanti pasti akan nulis lagi bagaimana
menjalani puasa di Maroko. Tot ziens…
Pic : http://themeforest.net/forums/thread/ramadan-mubarak-/135330
No comments:
Post a Comment