Note. Artikel ini tadinya mau saya kirim ke salah satu blog yang isinya mengenai pengalaman para perempuan yang tinggal di berbagai belahan dunia. Dikarenakan tidak ada respons jadi saya posting di blog sendiri aja deh hehe...selamat membaca...
Dan kemudian terlihatlah jejeran windmills tua yang berjumlah 19 buah itu. Di tengah area rustic pedesaan yang kalau di musim semi dipenuhi bebungaan dan padang rumput nan hijau dengan langit biru cerah. Di antara kincir angin ada kanal yang membelah di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan dari boat. Huaa…bagus bangett… Area ini dijadikan salah satu world heritage oleh UNESCO lo…dan salah satu windmills dijadikan museum. Tapi kalau mau masuk ya harus bayar. Ada restoran dan toko souvenir juga. Rata-rata aktivitas pengunjung Kinderdijk adalah bersepeda, piknik, mancing atau sekedar jalan-jalan dan berfoto-ria hehe… Oya, kenapa di Belanda banyak windmills? Karena Belanda ada di dataran yang rendah banget, di bawah permukaan air laut. Jadi jaman dahulu windmills digunakan untuk memompa air supaya tanahnya tetap kering. Sekarang Belanda pakai teknologi yang canggih dan mereka membangun dam-dam untuk menahan air laut di Zeeland. Kalau dibayangin agak serem juga ya tinggal di sini hehe…
Kalau berkunjung ke Rotterdam, sempatkan ke sana
yaa… Makasih sudah membaca, dankjewel en tot ziens. Salaam…
Sekitar 16 km dari kota Rotterdam
tempat saya bermukim ada satu desa indah dengan banyak kincir angin bernama
Kinderdijk. Kalo turis biasanya berkunjung ke Zaandam Schans yang jaraknya
dekat ke Amsterdam untuk melihat jejeran kincir angin tua…nah, kalo kebetulan
cuma bisa mampir ke Rotterdam sempatkan jalan-jalan ke Kinderdijk yuk… Transportasi
kesana bisa dengan bus atau boat lumayan antik bernama “Nehalennia” yang
berangkat dari port dekat Erasmus Brug. Saya kesana pake boat ini soalnya lagi
ada diskon hehe…walaupun ujungnya agak menyesal. Kenapa? Karena di
Kinderdijk-nya cuma dikasih waktu sekitar 1.5 jam. Boat-nya pengen cepet-cepet
balik lagi ke Rotterdam…pff… Atraksi utamanya kalo pergi dengan boat emang
bukan cuma Kinderdijk sih, tapi juga view di kiri-kanan sepanjang sungai Nieuwe
Maas. Penumpang bisa dengerin audio yang
menjelaskan bangunan terkenal atau jembatan yang dilewati oleh kapal. Kita
bebas milih duduk di dek kapal atau di dalam. Ada restoran juga yang
menyediakan makanan dan minuman. O ya tiket pp kapal ini harganya 15 Euro /
orang dengan durasi perjalanan sekitar 1 jam untuk menuju Kinderdijk. Beroperasi
selama bulan April-Oktober setiap hari pukul 12.00. Enaknya kesana kalau cuaca
sedang cerah pastinya. Berangkaat…
Sampai di Kinderdijk disambut
dengan deretan rumah-rumah yang rata-rata didekor dengan ‘lucunya’ sama sang
empu rumah. Ada yang menghias dengan banyak pot bunga, bangku taman atau
pernak-pernik khas Belanda. Hmm…pengen deh punya rumah kayak gini hehe… Untuk
ke area kincir anginnya kita harus jalan kaki sekitar 15-20 menit, enaknya sih
bawa sepeda ya.
Dan kemudian terlihatlah jejeran windmills tua yang berjumlah 19 buah itu. Di tengah area rustic pedesaan yang kalau di musim semi dipenuhi bebungaan dan padang rumput nan hijau dengan langit biru cerah. Di antara kincir angin ada kanal yang membelah di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan dari boat. Huaa…bagus bangett… Area ini dijadikan salah satu world heritage oleh UNESCO lo…dan salah satu windmills dijadikan museum. Tapi kalau mau masuk ya harus bayar. Ada restoran dan toko souvenir juga. Rata-rata aktivitas pengunjung Kinderdijk adalah bersepeda, piknik, mancing atau sekedar jalan-jalan dan berfoto-ria hehe… Oya, kenapa di Belanda banyak windmills? Karena Belanda ada di dataran yang rendah banget, di bawah permukaan air laut. Jadi jaman dahulu windmills digunakan untuk memompa air supaya tanahnya tetap kering. Sekarang Belanda pakai teknologi yang canggih dan mereka membangun dam-dam untuk menahan air laut di Zeeland. Kalau dibayangin agak serem juga ya tinggal di sini hehe…
No comments:
Post a Comment