Haloo…maafkan kalau blog ini
sempat menghilang kemarin. Gara-gara kepingin ganti alamat blog tapi lupa buat
pengumuman. Dan suami malah lebih suka alamat sebelumnya…jadi balik lagi ke
nama ini deh hehe… Anyway, saya sejak tanggal 29 Desember 2013 menetap di Rotterdam,
Belanda. Perginya pake Malaysian Airlines dari KL jadi saya (sendirian) dari
Bandung pake AirAsia dulu dan menunggu flight ke Schiphol di KLIA. Belum ada
teman cuma ada keluarga suami. Sudah jalan-jalan di sekitaran apartemen di area
centrum Rotterdam dan tempat-tempat lain yang deket. Juga main ke kota lain
yaitu ke Den Haag dan Amsterdam. Sejauh ini kota fave yang mana ya…Den
Haag sepertinya. Kotanya ga crowded, bangunannya hampir semua antik, taman-taman
cantik, banyak resto Indonesia, dan ada kantor KBRI…tapi sayangnya ga sempet foto-foto di Den Haag :(
Perbedaan yang saya rasakan
sejauh ini adalah :
- Cuaca, sudah jelas dingin banget karena ini lagi winter. Untuk ukuran orang Indonesia sih untuk orang sini masih belum terlalu dingin untuk suhu 5-8 derajat celcius dan matahari masih bersinar. Sebentar lagi diperkirakan cuaca bersalju dan kalau suhu drop sampe minus beku lah saya hehe… Kalau di apartemen saya pake long john plus sweater (tapi kalo heater di ruangan bagus cukup pakaian biasa), kalau ke luar rumah plus celana jeans, parka/jaket, sarung tangan, shawl dan kadang earmuffs…ck ck ck…
- Bahasa, udah jelas lah di sini semua orang pake Bahasa Belanda. Untungnya mereka juga open dengan Bahasa Inggris dan hampir semua orang menguasai Bahasa ini. Untuk new comer seperti saya mendengar mereka bicara Bahasa Belanda lumayan bikin cengo karena cepat, sepertinya kosakata hasil kursus 5 bulan menguap dari kepala. Yang juga sulit adalah label-label produk di supermarket jarang ada yang berbahasa Inggris. Saya lumayan kerepotan untuk belanja bahan pangan.
- Makanan, tipikal orang sini makanan wajibnya roti dan makan besarnya pas makan malam. Sarapan roti dan kopi, makan siang juga roti plus susu ditambah sup. Kalau dinner baru komplit misalnya dengan kentang, daging, sayuran serta dessert. Tapi di supermarket asia banyak tersedia bahan makanan untuk orang Indonesia seperti beras, mie, sambal dan kerupuk. Petai pun saya pernah lihat haha…jangan kuatir untuk urusan makan di Belanda tetapi karena suami saya bule ya ga bisa tiap hari makan nasi juga walaupun dia doyan.
- Negara yang datar dan rendah tanpa pegunungan. Kotanya bersih, cantik dan teratur. Banyak kanal yang terawat. Fasilitas publik bagus dan tidak ada macet. Semua ras sepertinya ada di sini, antar tetangga tidak terlalu akrab tapi selalu ada sapaan hangat. Tentu saja saya sebagai muslim merasakan menjadi kaum minoritas dan harus menambah rasa percaya diri saya. Hmm…apalagi ya nanti saya posting lagi deh bagaimana kehidupan di sini hehe…
Jadi posting blog pertama saya di
tahun 2014 ini foto-foto aja ya waktu saya jalan-jalan di sekitaran Rotterdam
dan Amsterdam. Waktu malam tahun baru bisa ikutan lihat kembang api juga di
Erasmus Brug. Kota lainnya menyusul InsyaAllah…
Rotterdam, kota yang modern. Bangunan antiknya ga banyak karena pada tahun 1940 kota ini dibom saat Perang Dunia II
Amsterdam, ibukota Belanda yang ramai dengan turis. Banyak bangunan klasik khas Eropa tentunya, ada Istana Ratu. Dan ada sisi gelap-nya...
No comments:
Post a Comment